LUAR BIASA KISAH WANITA DESA DI MALANG ,,,JADI PEJUANG ANTI PERBUDAKAN DI AMERIKA ,MOHON SEBARKAN



Kisah wanita desa di Malang jadi pejuang antiperbudakan di Amerika
Ima Matul.

Merdeka. com - Ima Matul Maisaroh (33) mendadak kembali jadi perbincangan hangat. Ini lantaran wanita asli Malang, Jawa Timur ini jadi satu di antara pembicara Konvensi Nasional Partai Demokrat, di Kota Stadion Wells Fargo, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, Selasa (26/7) waktu setempat.


Dia diminta membahas pengalaman dan usaha melawan perdagangan manusia. Konvensi itu di hadiri sebagian ribu orang, agendanya tentukan calon presiden dukungan partai, dalam hal ini hampir pasti Hillary Clinton.

 " Saya juga menyampaikan program-program penanggulangan perbudakan dan perdagangan manusia yang telah ditangani Hillary Clinton, " kata Ima.

Ima lebih dahulu ramai diperbincangkan lantaran narasi kelam waktu lalu. Kepergiannya ke Amerika diawali saat Ima pisah dari orang-tua. Wanita asal Gondanglegi, Kabupaten Malang itu bakal dinikahkan dengan pria yang tambah lebih tua.

 " Dulu saya berhenti sekolah karena menginginkan dikawinkan dengan orang yang tidak kenal dan umurnya 12 th. lebih tua, " kata Ima Matul Maisaroh saat dihubungi merdeka. com, Senin (25/7).

Tetapi penolakan Ima gagal, hingga selanjutnya menikah dengan pria itu. Pernah kabur, tetapi orang-tua pada akhirnya temukan dan menikahkannya, walau lalu bercerai.

 " Rumah tangga tak bahagia karena tak cinta. Saya kabur dari rumah tetapi orang-tua temuin saya. Selalu saya pisah sama suami, habis itu merasa malu jadi saya pingin pergi jauh-jauh dari kampung, " kisahnya.

Sejak mulai bercerai, Ima mendaftar di satu perusahaan pengerah tenaga kerja. Saat tengah magang, Ima peroleh kemudahan jalan.

Majikan sementaranya itu, tenyata memiliki kerabat waktu lalu mengajak bekerja di tempatnya. Sejak mulai saat itu, Ima bekerja di Amerika Serikat.

 " Senantiasa saya daftar ke PT untuk kerja di Hong Kong. Karena saya tak punyai pengalaman jadi saya harus latihan kerja. Saya latihan kerja di Malang dan majikan saya ini punyai saudara sepupu di AS. Saudaranya ini perlu pembantu, saya ditawarin. Saya sukai sekali karena gajinya USD 150 per bln., " katanya.

Setibanya di AS, Ima memang jadi pembantu rumah tangga, namun pekerjaan itu sudah masuk grup perbudakan. Dia bekerja 18 jam sehari bahkan lebih, tak pernah punyai libur akhir minggu. Majikan Ima memaksanya bersihkan rumah, bersihkan, membereskan taman, hingga bersihkan mobil.

Setelah tiga th., Ima selanjutnya membulatkan kemauan untuk kabur lantaran tak digaji. Dia menulis surat ke wanita yang bekerja di seberang rumah, juga sesama pembantu rumah tangga.

Dengan komunikasi terbatas lewat surat, selanjutnya wanita yang ada di depan rumah dapat menolong Ima dan membawanya jauh dari rumah majikan

Ima dibawa ke kantor CAST di Los Angeles. Di tempat itu, dia dirawat dan diajari bhs Inggris serta keterampilan yang lain. Dia juga belajar computer. Pada 2005, Ima berhimpun sebagai aktivis lembaga CAST. Dia jadi korban yang berhasil selamat dan sekarang ini berkampanye melawan perbudakan serta perdagangan manusia.

Turio (55), ayah Ima menceritakan, putrinya juga peroleh kesempatan sekolah di Amerika. Kata Turio, sekolah ditangani masing-masing Sabtu dan Minggu setelah pulang bekerja.

 " Lantas menikah dengan pria Meksiko dikaruniai dua anak, tetapi kembali pisah. Lantas dengan pernikahannya yang sekarang ini, dengan pria Jawa Barat diberi satu anak, " tuturnya.

Sebentar ibu Ima, Alima bangga lantaran putrinya sukses. Keluarga juga kerap dikirimi uang. Ima juga ikut membantu pembiayaan pembangunan rumah dan memberangkatkan umrah ke-2 orang-tua.

 " Anaknya kecil, tetapi sejak mulai anak-anak sudah terlihat telaten, belajarnya sungguh-sungguh, ngajinya juga sungguh-sunguh, " ungkap Alima kembali kenang.

Sejak mulai 2012, Ima ditunjuk Presiden Barack Obama jadi satu di antara anggota Gugus Pekerjaan Pemberantasan Perdagangan Manusia (PITF). Karenanya pidato nantinya akan mencakup juga kemampuannya sebagai penasehat presiden AS.

 " Katanya ke mana-mana diajak Presiden, tak memahami kerjanya apa pokoknya di kantor. Kerjanya menolong orang yang terlantar di sana, " ungkap Alima dengan nada polos.
Baca juga :
Sisa TKI asal Malang jadi pembicara Konvensi Partai Demokrat AS
Ima Matul Maisaroh putus sekolah karena dipaksa menikah
Orang-tua Ima : Anak saya memang ke mana-mana diajak Presiden Obama
Kebahagiaan orang-tua Ima Matul bangga anaknya jadi penasehat Obama
Narasi 2 wanita Indonesia jadi korban perbudakan hingga sukses di AS
sumber : http :// www. media-masa. com/2016/07/luarbiasa-kisah-wanita-desa-di-malang. html
Previous
Next Post »
0 Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.